Serbuk bom dalam buku (foto: gressnews.com) |
Selama empat hari terakhir, sedikitnya empat paket bom yang dikirim berbentuk buku kepada sejumlah orang.
Pertama, paket untuk aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL), Ulil Absar Abdala. Paket yang dikirim ke markas JIL di Kedai Tempo, Utan Kayu, Jakarta, itu melukai dua polisi dan seorang satpam karena meledak saat akan dibuka.
Kedua, paket untuk Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Gories Mere.
Ketiga, paket untuk pentolan grup band Dewa 19 yang juga pemilik Manajemen Republik Cinta (MRC) Ahmad Dhani, paket untuk Ketua Umum Pemuda Pancasila Yapto Soeryosoemarno.
Terakhir, seperti diberitakan di televisi, paket bom juga ditemukan tidak jauh dari kediaman pribadi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Bogor.
Paket bom berbentuk buku tersebut, didalamnya ditemukan sebuah pipa berisi Potasium Chlorat berjenis low explosive. Paket-paket itu diantarkan seorang kurir dengan pengirim dan alamat fiktif.
Direktur Eksekutif Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia Rizal Darma Putra, seperti dilansir situs antaranews.com mengatakan, teror melalui paket bom bertujuan untuk ketakutan secara massal.
''Ini untuk membangun ketakutan psikologis massa. Paket bom ini bukan berdaya ledak besar, korbannya tidak akan banyak, tapi dampaknya sangat besar karena dapat menimbulkan ketakutan masyarakat,'' katanya.
Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar mengimbau warga masyarakat hati-hati terhadap adanya kiriman paket misterius.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan aparat penegak hukum mengusut tuntas pelakunya.
Sementara itu, warga masyarakat di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan menilai teror berbentuk paket bom merupakan bentuk keputusasaan teroris untuk meneror orang asing serta aset barat.
''Kalau dulu yang diledakkan teroris adalah gedung milik asing, seperti hotel dan tempat-tempat yang dikunjungi bule. Sejak polisi melalui Detasemen 88 antiteror menabuh genderang perang terhadap teroris, mereka kehilangan cara untuk meledakkan aset-aset barat, terutama Amerika,'' kata Amon, warga.
Terlepas dari perbedaan pemahaman setiap individu, terutama faham teroris yang menghalalkan teror bom. Hati nurani kita sebagai umat beragama tidak akan menerima tindak kejahatan yang menghilangkan nyawa orang lain.
Agama dan kepercayaan manapun melarang umat manusia untuk saling membunuh.
Ada dua pemikiran dari penulis, pertama teror paket bom adalah bentuk keputusasaan teroris untuk meneror aset barat. Kedua mereka tidak lagi pandang bulu dalam menetapkan target teror, yang penting misi mereka terlaksana.
Silakan tinggalkan komentar jika pembaca punya pemikiran lain.
Pertama, paket untuk aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL), Ulil Absar Abdala. Paket yang dikirim ke markas JIL di Kedai Tempo, Utan Kayu, Jakarta, itu melukai dua polisi dan seorang satpam karena meledak saat akan dibuka.
Kedua, paket untuk Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Gories Mere.
Ketiga, paket untuk pentolan grup band Dewa 19 yang juga pemilik Manajemen Republik Cinta (MRC) Ahmad Dhani, paket untuk Ketua Umum Pemuda Pancasila Yapto Soeryosoemarno.
Terakhir, seperti diberitakan di televisi, paket bom juga ditemukan tidak jauh dari kediaman pribadi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Bogor.
Paket bom berbentuk buku tersebut, didalamnya ditemukan sebuah pipa berisi Potasium Chlorat berjenis low explosive. Paket-paket itu diantarkan seorang kurir dengan pengirim dan alamat fiktif.
Direktur Eksekutif Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia Rizal Darma Putra, seperti dilansir situs antaranews.com mengatakan, teror melalui paket bom bertujuan untuk ketakutan secara massal.
''Ini untuk membangun ketakutan psikologis massa. Paket bom ini bukan berdaya ledak besar, korbannya tidak akan banyak, tapi dampaknya sangat besar karena dapat menimbulkan ketakutan masyarakat,'' katanya.
Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar mengimbau warga masyarakat hati-hati terhadap adanya kiriman paket misterius.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan aparat penegak hukum mengusut tuntas pelakunya.
Sementara itu, warga masyarakat di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan menilai teror berbentuk paket bom merupakan bentuk keputusasaan teroris untuk meneror orang asing serta aset barat.
''Kalau dulu yang diledakkan teroris adalah gedung milik asing, seperti hotel dan tempat-tempat yang dikunjungi bule. Sejak polisi melalui Detasemen 88 antiteror menabuh genderang perang terhadap teroris, mereka kehilangan cara untuk meledakkan aset-aset barat, terutama Amerika,'' kata Amon, warga.
Terlepas dari perbedaan pemahaman setiap individu, terutama faham teroris yang menghalalkan teror bom. Hati nurani kita sebagai umat beragama tidak akan menerima tindak kejahatan yang menghilangkan nyawa orang lain.
Agama dan kepercayaan manapun melarang umat manusia untuk saling membunuh.
Ada dua pemikiran dari penulis, pertama teror paket bom adalah bentuk keputusasaan teroris untuk meneror aset barat. Kedua mereka tidak lagi pandang bulu dalam menetapkan target teror, yang penting misi mereka terlaksana.
Silakan tinggalkan komentar jika pembaca punya pemikiran lain.
7 comment:
... makasih atas infonya, bro !
abiz saya jarang lihat berita sih,
untung saja saya baca di blog ini !
Mudah-mudahan Dalang sebenarnya bisa diungkap
Sangat memprihatinkan negeri ini.
Rangkaian bom bisa terjadi kapan saja dan tentu menakutkan masyarakat
wah..iya ngeri juga,ya mudah2an secepatnya pelaku atau dalang dari semua ini secepatnya di tangkap.info yang bagus sob,thanks ya...
semua jadi ketakutan dengan buku, takut didalamnya ada BOOM, kalau sudah takut jadi males baca buku, sebuah peristiwa yang membuat Indonesia makin suram...
hanya tindakan seorang pengecut aja yang berbuat seperti itu
turut prihatin atas apa yang terjadi. aksi ini menimbulkan banyak polemik terhadap kehidupan pemerintah dan masyarakan. ada yang berujar kalau ini adalah salah satu strategi politik untuk mengaburkan kabar wikileaks yang menerpa indonesia, ada yang bilang ini adalah rekayasa dari suatu oknum untuk menjatuhkan islam. kalau saya sendiri tidak berani berspekulasi, yang jelas tidak ada niat baik didalamnya
Post a Comment